Langsung ke konten utama

Catatan Perjalanan GMRT, Part Four: KRI 2014

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia. Misinya adalah untuk mencari lilin di 4 ruang yang telah diacak peletakannya sebanyak 3x percobaan. Apabila berhasil memadamkan api, maka akan dicatat waktu pemadamannya. Kemudian waktu tersebut akan dikalikan dengan bonus pengali yang didapat setiap berhasil menjalankan tantangan bonus. Juara nya adalah waktu terkecil yang sudah dikalikan bonus.

Hampir setiap malam kami memikirkan untuk bisa menjadi yang terbaik. Regional 3 sudah semakin dekat. Masalah pasti lah ada, dan disitulah tantangannya. Regional 3 kebetulan diadakan di Semarang tepatnya di Universitas Unissula. Hari pertama di Semarang adalah Registrasi dan melihat kondisi lapangan. Tim dari Universitas lain tampak telah siap bertempur untuk menjadi yang terbaik. Kami pun, GMRT, semua divisi, mau tak mau harus siap untuk menghadapi mereka. Hari selanjutnya adalah trial yaitu kesempatan bagi setiap tim untuk mencoba lapangan yang akan digunakan bertanding esok. Kami sempat mengalami masalah soal lapangan sehingga robot kami gagal memadamkan. Tapi untung saja hasil trial tidak akan memengaruhi pertandingan esok. Kami semalaman berusaha memperbaiki robot kami agar bisa beradaptasi dengan lapangan perlombaan. Jujur, disinilah bagian tersulitnya. Ketenangan dalam berpikir, pengambilan keputusan bersama, serta strategi tim lah yang paling penting. Salah langkah sedikit saja, bisa gawat. Robot telah kami perbaiki sebaik mungkin. Tak ada satu pun yang tidak mempercayai robot kami. Kami selalu percaya, robot kami tidak akan mengkhianati. Robot kami akan berjuang di perlombaan sesuai dengan perjuangan kami. SOP Robot tidak lupa kami patuhi dan laksanakan dengan tertib karena SOP Robot adalah hasil jeri payah latihan kami sebelumnya. Bismillah, semoga diberikan hasil yang terbaik.

Semua Divisi telah siap untuk bertarung dengan tim lawan dan akan berangkat ke venue lomba. Kami bersama-sama berangkat dari mes menggunakan bus dengan membawa Robot kami. Sepanjang perjalanan, kami hanya bisa berdoa yang terbaik untuk hasil yang akan kami dapat nanti. Saya pun yakin Universitas lainnya juga telah berjuang sama seperti kami. Di pertandingan lah akan terlihat perjuangan mana yang lebih keras.

Trial pertama kami alhamdulillah berjalan lancar. Robot kami berhasil memadamkan lilin. Saat itu saya merasa sangat bahagia dan ingin rasanya menangis. Tapi, itu baru trial pertama. Masih ada 2 trial lagi yang harus kami lewati. Semua bisa saja terjadi. Kami tidak mempedulikan tim lain. Kami hanya ingin memberikan yang terbaik untuk almamater. Trial kedua pun alhamdulillah berhasil memadamkan lilin. Saat itu rasa percaya diri yang berlebih mulai muncul. Rasanya kami sudah di atas awan saat itu. Bagaimana tidak, sejauh ini Robot kami telah melakukan tugasnya dengan baik. Ya walaupun ada faktor bejo nya juga sih. Hehehe. 


Saat itu kami sudah menjadi peringkat pertama saat trial kedua. Skor kami saat itu 12.25. Masih jauh dari harapan sebenarnya. Tapi, hati ini rasanya sudah bergejolak. Sedikit lagi. Sedikit lagi. Semoga trial ketiga berjalan mulus. Dengan diawali dengan Bismillah, saya dan Mas Geysen menjadi perwakilan Tim yang masuk ke lapangan. Kami sangat gemetar saat itu. Bagaimana tidak? Nasib tim kami ada di Trial 3. Robot telah diangkat dan dimasukkan oleh wasit, segera setelahnya didekatkan sound activator ke Robot. Robot kami pun bergerak mulai menelusuri ruang untuk memadamkan lilin. Namun, karena lapangan yang begitu kasar, robot kami tidak berhasil memutar balik dengan sempurna sehingga terjebak di salah satu Ruang. Jeder! Lemas sudah rasanya saat itu. Alhasil, robot kami gagal memadamkan lilin dan peringkat kami terpental jauh kebawah. Rasanya seperti jatuh dari langit. Sakit! Wajah kami semua berubah menjadi pucat dan sedih. Mungkin memang inilah yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Kami belum diizinkan untuk menjadi Juara atau setidaknya 3 besar Regional 3. Mimpi untuk masuk ke Kontes Nasional pun rasanya sulit untuk menjadi kenyataan. Kami hanya bisa pasrah.
Disisi lain, Tim KRI dan KRSBI berhasil menjadi Juara 3 Regional 3. Sementara tim KRSI juga masuk 3 besar (maaf, agak lupa. hehe). Hanya ketiga tim ini yang sudah dipastikan untuk melaju ke babak Nasional. Sementara nasib KRPAI Beroda dan Berkaki sedang buruk. Kami gagal untuk menjadi 3 besar Regional 3 untuk bisa melaju  ke babak Nasional. Mungkin kami harus berbenah. Sedih sudah pasti kami rasakan. Tapi itulah yang terjadi, dan kami harus segera move on dan fokus untuk mempersiapkan Nasional, entah kami diundang atau tidak.
Kami selalu dimotivasi oleh dosen bahwa tim kami akan diundang nasional. Oleh karena itu kami selalu berusaha memperbaiki robot kami walaupun kami tahu bahwa kami belum tentu bisa bermain di Nasional. Dan ternyata benar, Tim kami diundang oleh panitia Nasional untuk ikut bertanding bersama dengan Tim Berkaki pula. Alhamdulillah, kesempatan kedua.
Kontes Nasional diselenggarakan di Yogyakarta, tepatnya di GOR UNY. Wah, suatu keuntungan bagi kami karena dekat dengan Kampus UGM walaupun tetap jauh kalo dari rumah saya :p hehe. Pada saat itu kami sepakat bahwa kami akan ganti algoritma agar dapat meraih hasil yang lebih optimal. Robot kami sudah fix dan hanya berubah sedikit saja. Hanya programnya saja yang harus membuat dari awal. Kami lebih memperbanyak latihan dengan situasi yang seburuk-buruknya. Saya pribadi, menargetkan bahwa Robot saya harus bisa memadamkan Api 3x Trial tanpa gagal sama sekali. Karena pada regional hanya mampu 2x memadamkan Api.
Hari lomba pun tiba. Semua Tim dan Divisi telah siap untuk babak kedua dimana lawan yang akan dihadapi akan jauh lebih sulit karena saat ini skalanya adalah Nasional. Lawan menjadi lebih tangguh. Namun, kami optimis dengan robot kami karena kunci awalnya adalah Optimis.
Singkat cerita, 2x trial kami mampu memadamkan api namun peringkat kami saat itu tidak pada peringkat pertama. Hanya didalam 3 besar. Kami semua berdoa yang terbaik untuk hasil yang akan didapat nanti. Pada saat Trial ke 3, benar dugaan saya, kondisi pada Trial ke 3 selalu yang tersulit. Pada awalnya robot kami mengalami error saat hendak memasuki ruangan yang ada lilinnya. Namun, berkat izin Yang Kuasa, Robot kami berhasil memadamkan Api pada trial ke 3. Namun dengan waktu yang sangat lama. Sehingga kami tidak masuk 3 besar. Kecewa? Tentu kami kecewa karena kami gagal memanfaatkan kesempatan kedua kami. Lagi-lagi saya melihat raut muka sedih dari rekan se tim. Momen itu adalah momen paling menyedihkan dan paling terkenang karena pada saat itu saya pun bingung harus bagaimana. Yasudah, lagi-lagi kami harus menerima kenyataan pahit ini. Tapi, pada akhirnya, Robot kami berhasil memadamkan Api sebanyak 3x trial, hiburku kepada Tim agar tidak terlalu sedih. KRI 2014 usai, namun Prestasi GMRT tidak begitu baik pada saat itu. Perlu. Banyak sekali ruang perbaikan kami. Kami harus berbenah. Tapi sepintas, saya berpikir untuk tidak melanjutkan Tim pada tahun berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita KP : Hari Pertama di GMF

Mungkin bagi seorang mahasiswa kegiatan magang, kerja praktik, atau penelitian merupakan hal yang biasa dilakukan untuk melengkapi sebagian cerita dalam perjalanan kuliahnya. Hal ini juga saya alami dimana saya diwajibkan untuk menjalani Kerja Praktik/ KP untuk menggenapkan 144 sks saya. Sebenarnya saya sudah memikirkan masalah KP mulai dari tempat, akomodasi, dan segala macam tetekbengek  yang harus saya siapkan untuk menjalani KP. Karena tahun ke-dua dan ke-tiga saya mempunyai amanah di Tim Robot UGM sehingga saya memutuskan untuk KP pada tahun ke-empat supaya tidak mengganggu jalannya persiapan lomba KRI. Dan pilihan tempat jatuh kepada perusahaan GMF AeroAsia. Awalnya saya hanya tahu dari kakak tingkat yang sudah KP di tempat tersebut. Namun, dikarenakan letak GMF AeroAsia berada di Tangerang dan lumayan dekat ke Rumah Keluarga saya di Tangerang, ditambah pula saya kelahiran Tangerang yang gatau kenapa jadi menambah hasrat untuk KP disini, ditambah lagi ada Eyang dari Mama yang ad

(Power Supply) Linear vs Switching

Hal yang paling terpenting dari rangkaian elektronika adalah Power Supply -nya. Iya gak? Coba kalo ada circuit tapi gada power supply-nya. Apa bisa jalan? hehe, tentu saja gabisa jalan. Kan gapunya kaki (?) Haha, maksudnya nanti darimana sumber daya circuit nya? Nah, oleh karena itu pada posting an ini saya mau share ilmu saya yang sedikit ini tentang Power Supply. Tapi, yang akan saya bahas hanya Power Supply untuk Circuit DC (Direct Current) saja ya. Hehehe, soalnya kalo yang AC agak ribet dan kebetulan saya bukan bidangnya. Dari pengalaman saya, ada 2 cara dalam mensupply sebuah circuit. Bisa dengan Linear Regulator atau dengan Switching Mode. Biar lebih enak sharing-nya, misalkan saya ingin mensupply sebuah circuit dengan tegangan 5 volt. Kalo mau pake cara Linear Regulator kita bisa pake IC7805. Untuk yang Switching Mode bisa pake LM2576. IC7805 & LM2576 tu makanan apaan sih? Hahaha, coba buka datasheet-nya yak. Googling bae lah yak. Ohya, biar ga kelupaan, ane jelasin dulu

Catatan Perjalanan GMRT, Part Five: Alfarobi, Tim KRSBI UGM

Kekalahan yang menyakitkan. Sudah diberi kesempatan kedua yaitu bisa masuk KRI Nasional, masih saja saya tidak bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Banyak sekali evaluasi terutama untuk saya pribadi dalam hal manajemen waktu dan pikiran. Sempat saya berfikir, mungkin salah satu penyebab saya kurang maksimal adalah beban pikiran saya yang banyak. Kuliah, Tim Robot, dan Organisasi. Organisasi disini meliputi Event Organizer dan Organisasi Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (KMTETi) UGM. Dari 3 hal tersebut, Haruslah ada yang dikorbankan. Mungkin, saya sendiri telah mengorbankan semuanya karena pada akhirnya saya tidak bisa fokus justru tidak bisa maksimal di setiap pikiran. Pada saat itu prestasi akademik saya menurun juga mungkin karena terlalu banyak beban pikiran yang saya pikirkan. Semua menjadi tidak maksimal karena saya hanya mempunyai waktu sehari 24 jam sama seperti yang lain sedangkan beban yang saya ampu mengharuskan saya bekerja lebih dari 24 jam dala